Organisasi Kemahasiswaan (BEM/BPM) di Unpad Saat ini Kembali Ke Zaman 1960an


Oleh. Arif Rahman Pradana


Saya kira novel Soe Hok Gie catatan seorang demonstran terbitan LP3ES adalah novel yang mesti direkomendasikan kepada mahasiswa yang mengaku sebagai para aktivis perjuangan pro-rakyat. Dalam novel tersebut tergambar perjuangan para mahasiswa melawan rezim orde lama dan orde baru, dari presiden seumur hidup soekarno sampai tragedi G30SPKI. Agar lebih mudah mengalanisa apa yang dilakukan Soe Hok Gie bisa tergambar dalam film Gie.
Poin yang saya ingin tonjolkan dalam novel dan film ini adalah bagaimana sikap tidak simpati Gie atas berbagai kepentingan organ ekstra kampus yang mencoba menancapkan penaruhnya di organisasi kemahasiswaan internal kampus UI saat itu seperti, GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Keristen Indonesia) HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) GMNI (Gerakan Mahaiswa Nasional Indonesia) PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dimana Soe Hok Gie saat itu menyebut mereka antek-antek dari cabang organisasi politik besar. Ada latar belakang mengapa Soe tidak suka dengan organ ekstra tersebut, akan ada persaingan tidak sehat ketika calon-calon ketua senat saat itu di-backing-i oleh organ ekstra tertentu, karena mereka berangkat dari perbedaan bukan dari persamaan yaitu mahasiswa UI.
Sama halnya dengan perhelatan pemilihan Ketua/Presiden BEM di Unpad saat ini. terjadi tarik menarik-kepentingan dari berbagai organ ekstra yang melatar belakangi calon Presiden BEM Kema saat ini, sebenarnya saya sudah bisa merasakan kepentingan-kepentingan tersebut dari ketika saya menjadi mahasiswa baru, sangat terlihat tarik-menarik kepentingan di Fakultas Sastra saat itu. Sehingga sampai saat yang lalu ketika debat calon Presiden BEM Kema Unpad jelaslah sudah organ ekstra yang melatarbelakangi setiap calon Ketua/Presiden BEM. Saya sangat muak dengan keadaan itu, kenapa kepentingan organisasi eksternal dimasukan kedalam organisasi Internal? Bila hal tersebut terus dilakukan oleh subjek-subjek organ ekstra bisa dilihat yang terjadi, yaitu konflik internal di Unpad. Konflik sesama aktivis mahasiswa. Dan selanjutnya yang terjadi, konflik yang terjadi di pemilu tidak cukup sampai disitu, tapi akan terus terjadi selama berjalannya pemerintahan calon terpilih, bukan hanya di atas panggung perdebatan saat kampanye, tapi akan selalu terjadi perdebatan dimanapun. Ini merupakan langkah mundur dalam organisasi kemahasiswaan, kita kembali ke zaman 1960an dimana tarik menarik kekuasaan organ ekstra di intra kampus luas terjadi.
Terlebih yang paling membuat saya miris, organ ekstra besar yang saat ini sedang bersaing sama-sama dari organisasi berlatar Islam. Entah kenapa mereka malah saling “menyerang” satu sama lain. Saya faham, mungkin dengan mencalonkan calonnya menjadi Ketua/Presiden BEM akan memudahkan dalam berdakwah. Namun ketika itu terjadi akan banyak timbul perasaan tidak simpati dari berbagai pihak, dari mahasiswa non-Islam, mahasiswa Islam yang lebih cenderung liberal, dll. Dan yang terjadi adalah konflik dikalangan mahasiswa itu sendiri. Sepengetahuan saya Rasullulah dulu memberikan pemahaman/berdakwah terlebih dahulu kepada manusia yang hidup saat itu tentang kebenaran dan keadilan ajaran Islam, setelah dakwah itu berhasil dan umat Islam sudah kuat baru mendirikan pemerintahan Islam. Bukan mendirikan pemerintahan Islam dulu baru mencoba memperluas pengaruhnya. Dari pada sibuk berebut kekuasaan lebih baik berberbut memberi kontribusi, misal advokasi perbaikan mushola diwilayah UKM yang airnya sering mati, advokasi berbagai fasilitas yang kurang perawatan baik bangunan lama maupun baru, tempat pembuangan sampah akhir yang belum dimiliki unpad sehingga sampah masih dibuang diarea fakultas dan pemusnahannya dengan cara dibakar, dll. Masih banyak yang mesti diurusi kawan dibanding konflik internal dan berebut kekuasaan.
Saya memang ikut (lebih tepatnya pernah ikut) salah satu organ ekstra, tapi saya tidak pernah mencampurkan urusan organ ekstra dan intra kampus. Sehingga sampai saat ini organ yang bersebrangan dengan organ ekstra yang pernah saya ikuti terus menyerang saya. Rasanya seperti Dosa besar saya mengikuti organ ekstra tersebut sehingga mendapatkan tuduhan dan serangan yang cukup sering membuat saya jengkel. Padahal saya sendiri sudah tidak pernah mengikuti kumpul organisasi tersebut, tapi kenapa orang memperlakukan saya seperti ini? Saya tidak anti organ ekstra, tapi saya anti ketika organ ektra sudah dicampur adukan dengan organ intra. Saya lebih setuju setiap orang mengikuti organ ekstra hanya untuk pengembangan diri tanpa mencoba menancapkan pengaruhnya didalam organ intra. Boleh berbeda warna entah merah, hijau, putih tapi tetap sama satu Unpad.
“Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling bermanfaatnya bagi orang lain.”

Kisah Umar Bin Abdul Aziz

Mungkin kita sangat merindukan seorang pemimpin yang bisa memimpin dengan sepenuh hati untuk mensejahterakan umatnya sebagai mana yang dicontohkan oleh Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, Semoga kisah ini dapat menjadi renungan dan inspirasi kita bagaimana sebenarnya menjadi seorang pemimpin.

1. Halalnya Uang Belanja Dalam Sepotong Roti
Alkisah pada suatu hari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz disediakan makanan oleh Istrinya yang beda dari biasanya.. saat itu ada sepotong roti yang masih hangat, harum dan wangi tampak roti itu begitu lezatnya hingga membangkitkan selera.
Sang Khalifah merasa heran dan bertanya pada Istrinya : “ Wahai Istriku dari mana kau memperoleh roti yang harum dan tampak lezat ini ? “.
Istrinya menjawab “ Ooh itu buatanku sendiri wahai Amirul Mukminin , aku sengaja membuatkan ini hanya untuk menyenangkan hatimu yang setiap hari selalu sibuk dengan urusan negara dan umat “.
“ Berapa uang yang kamu perlukan untuk membuat roti seperti ini “ tanya Khalifah.
“ Hanya tiga setengah dirham saja , kenapa memangnya“ jawab sang istri
“ Aku perlu tahu asal usul makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam perutku ini, agar aku bisa mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah SWT nanti “ jawab Khalifah, dan bertanya lagi “ terus uang yang 3,5 dirham itu kau dapatkan dari mana ? “.
“Uang itu saya dapatkan dari hasil penyisihan setengah dirham tiap hari dari uang belanja harian rumah tangga kita yang selalu kau berikan kepadaku , jadi dalam seminggu terkumpulah 3.5 dirham dan itu cukup untuk membuat roti seperti ini yang halalan toyyiban “ jawab istrinya.
“ Baiklah kalau begitu . Saya percaya bahwa asal usul roti ini halal dan bersih “ kata Khalifah yang lalu menambahkan “ Berarti kebutuhan biaya harian rumah tangga kita harus dikurangi setengah dirham, agar tak mendapat kelebihan yg membuat kita mampu memakan roti yang lezat atas tanggungan umat “.
Kemudian Khalifah memanggil Bendahara Baitul Maal (Kas Negara) dan meminta agar uang belanja harian untuk rumah tangga Khalifah dikurangi setengah dirham. Dan Khalifah berkata kepada istrinya “ saya akan berusaha mengganti harga roti ini agar hati dan perut saya tenang dari gangguan perasaan, karena telah memakan harta umat demi kepentingan pribadi “.
Subhanalaah …Cerita ini benar2 mengandung keteladanan dari seorang Khalifah atau Presiden pimpinan negara yang begitu kuat berprinsip dan berhati-hati bahwa apapun yang dimakan dan minum harus benar2 tahu asal usul nya bahwa semua itu didapat secara halal dan benar. sebagai khalifah dia juga tak mau menggunakan serta menghamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. kalau biaya rumahtangganya cukup 3 dirham sehari kenapa mesti 3.5 dirham.

2. Dua Setengah Tahun Memerintah Berhasil Mengentaskan Kemiskinan Seluruh Umat
Umar berhasil mensejahterakan rakyat di seluruh wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah. Ibnu Abdil Hakam meriwayatkan, Yahya bin Said, seorang petugas zakat masa itu berkata, ‘'Saya pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat ke Afrika. Setelah memungutnya, saya bermaksud memberikan kepada orang-orang miskin. Namun saya tidak menjumpai orang miskin seorangpun".
Di bidang fiskal, Umar memangkas pajak dari orang Nasrani. Tak cuma itu, ia juga menghentikan pungutan pajak dari mualaf. Kebijakannya itu telah menumbuhkan simpati dari kalangan non Muslim sehingga mereka berbondong-bondong memeluk agama Islam. Inilah sebenarnya cara penyebaran islam dengan akhlaq mulia seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW, bahwa Islam Tidak Mengajarkan Kekerasan
Konon semasa ia menjabat sebagai Khalifah, walaupun hanya 2,5 tahun tak satu pun mahluk dinegerinya menderita kelaparan. Tak ada serigala mencuri ternak penduduk kota, tak ada pengemis di sudut-sudut kota, tak ada penerima zakat karena setiap orang mampu membayar zakat. Lebih mengagumkan lagi, penjara tak ada penghuninya. Sejak di angkat menjadi Khalifah Umar bertekad, dalam hatinya ia berjanji tidak akan mengecewakan amanah yang di embannya. Akhirnya dia berhasil mengelola negara dan memanifestasikan hadits Nabi SAW, “Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan pengatur urusan (rakyat), dan dia akan diminta pertanggungjawabannya terhadap rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Siapakah Umar Bin Abdul Aziz itu
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang Khalifah atau Presiden yang memimpin Pemerintahan Islam selama 2,5 tahun yaitu pada tahun 717 M s/d 720 M. Beliau dilantik menjadi Khalifah pada usia 37 tahun , usia yang tergolong muda untuk memimpin sebuah negara Islam yang besar dan luas kala itu.
Ayahnya adalah Abdul Aziz bin Marwan, yaitu Gubernur Mesir dan adik dari Khalifah Abdul Malik. Ibunya bernama Ummu Asim binti Asim. Umar bin Abdul Aziz adalah cicit dari Khulafaur Rasyidin kedua yaitu Umar bin Khattab, dimana umat Muslim menghormatinya sebagai salah seorang Sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat dan dimasa pemerintahannya berhasil mengembangkan dan memperluas wilayah kekuasaan Islam .
Umar bin Abdul Aziz sangat bersedih ketika diberi jabatan (amanah) oleh umat untuk menjadi Khalifah , ini dikisahkan oleh isterinya, Fatimah yang melihat Umar sedang menangis di kamarnya. Fatimah pun menanyakan apa yang terjadi pada diri suaminya. Lalu Umar menjawab, “Ya Fatimah, saya telah dijadikan penguasa atas kaum muslimin dan orang asing, saya memikirkan nasib kaum miskin yang sedang tertimpa kelaparan, kaum telanjang dan sengsara, kaum tertindas yang sedang mengalami cobaan berat, kaum tak dikenal dalam penjara, orang-orang tua yang patut dihormati, orang yang mempunyai keluarga besar namun penghasilannya sedikit, serta orang2 dalam keadaan serupa di Negara-negara di dunia dan propinsi-propinsi yang jauh. Saya merasa bahwa Tuhanku akan bertanya tentang mereka pada Hari Berbangkit dan saya takut bahwa pembelaan diri yang bagaimana pun tidak akan berguna bagi saya. Lalu saya menangis.” Subhanallah begitu sedihnya beliau menerima jabatan itu.
Tugas negara adalah mengubah teori menjadi kenyataan, mengubah norma menjadi undang-undang, dan memindahkan keindahan etika .menjadi praktek sehari-hari.” (Yusuf Qardhawi )

4. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz Dan Lilin Negara
Pada Suatu malam datang seorang utusan dari salah satu daerah dan sampai di depan pintu rumah Khalifah menjelang malam. Setelah mengetuk pintu seorang penjaga menyambutnya. Utusan itu pun mengatakan, “Beritahu Amirul Mukminin bahwa yang datang adalah utusan gubernurnya.” Penjaga itu dan memberitahu Umar yang hampir saja berangkat tidur. Umar pun duduk dan berkata, “Ijinkan dia masuk.”
Utusan itu masuk, dan Umar memerintahkan untuk menyalakan lilin yang besar. Umar bertanya kepada utusan tersebut tentang keadaan penduduk kota, dan kaum muslimin di sana, bagaimana perilaku gubernur, bagaimana harga-harga, bagaimana dengan anak-anak, orang-orang muhajirin dan anshar, para ibnu sabil, orang-orang miskin. Apakah hak mereka sudah ditunaikan? Apakah ada yang mengadukan?
Utusan itu pun menyampaikan segala yang diketahuinya tentang kota tanpa ada yang disembunyikannya kepada Khalifah.
Semua pertanyaan Umar dijawab lengkap oleh utusan itu. Ketika semua pertanyaan Umar telah selesai dijawab , utusan itu balik bertanya kepada Umar.
“Ya Amirul Mukminin, bagaimana keadaan dirimu sendiri ?, Bagaimana keluargamu, seluruh pegawai dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu ? . Umar pun kemudian dengan serta merta meniup lilin tersebut dan berkata, “Wahai pelayan, nyalakan lampunya!” Lalu dinyalakannlah sebuah lampu kecil yang hampir tak bisa menerangi ruangan karena cahayanya yang teramat kecil.
Umar melanjutkan perkataanya, “Sekarang bertanyalah apa yang kamu inginkan” . Utusan itu bertanya tentang keadaannya. Umar memberitahukan tentang keadaan dirinya, anak-anaknya, istri, dan keluarganya.
Rupanya utusan itu sangat tertarik dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Khalifah Umar dengan mematikan lilin. Dia bertanya, “Ya Amirul Mukminin, aku melihatmu melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.” Umar menimpali, “Apa itu?”
“Engkau mematikan lilin ketika aku menanyakan tentang keadaanmu dan keluargamu.”
Umar berkata, “Wahai hamba Allah, lilin yang kumatikan itu adalah harta Allah, harta kaum muslimin. Ketika aku bertanya kepadamu tentang urusan mereka maka lilin itu dinyalakan demi kemaslahatan mereka. Begitu kamu membelokan pembicaraan tentang keluarga dan keadaanku, maka aku pun mematikan lilin milik kaum muslimin.”
Subhanallah, Segitu besar kesungguhan Umar dalam menjaga harta kaum muslimin.

5. Surat Khalifah Umar Kepada Gubernur Irak
Abu Ubaid mengisahkan, Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Hamid bin Abdurrahman, yang pada waktu itu menjabat Gubernur Irak agar membayar semua gaji dan hak-hak rutin di provinsi itu. ‘’Saya sudah membayarkan semua gaji dan hak mereka. Namun di Baitul Mal masih banyak uang”. Khalifah Umar memerintahkan. ‘’Carilah orang yang dililit utang tetapi tidak boros. Berilah ia uang untuk melunasi utangnya.’’
Abdul Hamid kembali menyurati Kalifah Umar. ‘’Saya sudah membayar utang mereka, tetapi di Baitul Mal masih banyak uang.’’ Khalifah memerintah lagi. ‘’Kalau ada orang lajang yang tidak memiliki harta, lalu dia ingin menikah, nikahkan dia dan bayarlah maharnya.’’ Abdul Hamid sekali lagi menyurati Khalifah, ‘’Saya sudah menikahkan semua yang ingin nikah. Namun, di Baitul Mal ternyata masih banyak uang.’’
Pantas kalau pada masa itu dikatakan tak ada satu pun mahluk dinegerinya yang menderita kelaparan. Tak ada serigala mencuri ternak penduduk kota, tak ada pengemis di sudut-sudut kota, tak ada penerima zakat karena setiap orang mampu membayar zakat, kemudian penjara tak ada penghuninya. Subhanallah…

sumber: http://mamattguban.blogspot.com/2011/08/kisah-teladan-khalifah-umar-bin-abd.html

Quotes of the day

"Sekarang sudah bukan zamannya hanya beretorika. Kerja nyata lebih baik dan keduanya lebih utama"

"Apabila anda tidak bisa membantu dengan solusi silahkan berpartisipasi, bilapun tidak sanggup berpartisipasi diamlah dengan pasti, jangan mengotori!"

"Kami salah dalam satu hal bukan berarti dengan sisanya, kamupun tidak mungkin selamanya benar, maka jangan mencari masalah"

"Memang hak kita sejak lahir berbeda, yang terpenting bagaimana kita mencari persamaan dari padanya"

Arif Rahman Pradana
14 November 2011

“Sebaik-baik manusia diantara kamu adalah yang bermanfaat bagi orang lain”

-->
Mana yang lebih baik ?
ketika kamu belajar hanya untuk nilai dan kelulusan kamu sendiri dengan nilai yang memang tinggi apakah itu lebih baik dibanding orang yang memiliki ilmu sedikit tetapi memberikannya kepada orang lain?
Apakah sama Ketika seorang kakek dengan sisa uang 5000 dipergunakan untuk membantu orang, dibanding orang kaya membantu orang lain dengan nominal yang sama
Seseorang membantu ketika dia sudah berkuasa dan seseorang yang membantu ketika sempat.
Ketika kamu mendengar lantunan dari seseorang yang buta dan yang normal dengan kualitas yang sama
Ketika dia seseorang yang diawal hanya berkata saya dari orang yang berkata dari awal kita
Ketika dia yang menuntut dan yang memberikan
Ketika seseorang yang berbicara dibanding diam
Ketika seseorang berani melakukan perubahan sedangkan yang lain tetap dalam zona aman dengan konsep yang sama
Ketika seseorang berkata “iya saya akan coba lakukan” dibanding orang yang berkata “yang kamu lakukan salah”
Ketika seseorang yang menuntut disebabkan haknya terusik karena haknya yang mengganggu orang dipersempit, dengan orang yang menahan untuk melakukan haknya karena tahu orang akan terusik
Ketika orang yang berani menahan diri disebut cupu untuk tidak melakukan tindakan yang berani dan disebut gaul
Ketika seseorang melakukan sesuatu kepada orang lain namun untuk keuntungannya pribadi dari orang yang melakukan sesuatu kepada orang lain hanya untuk itu
Ketika orang berbicara hanya untuk unjuk gigi dibanding orang yang berbicara dari hati nurani
Ketika orang memimpin untuk golongannya dan orang yang memimpin untuk semua

oleh. Arif Rahman Pradana

Perbandingan Kapasitas Mall dan Luas Mushola

Oleh. Arif Rahman Pradana
Ilustrasi
Mall adalah tempat dimana banyak orang berkumpul didalamnya entah untuk makan, belanja, bermain, dll. Sebagian besar mall di Kota Bandung merupakan mall yang besar dan berpengunjung banyak. Diantara mall yang ada di Bandung yang paling sering saya kunjungi adalah BIP (Bandung Indah Plaza), PVJ (Paris Van Java), BSM (Bandung Super Mall) dan BEC (Bandung Electronic Centre). Diantara keempat mall tersebut BIP, PVJ, dan BEC adalah yang paling ramai pengunjungnya. Karena ketiga mall tersebut kebetulan terdapat dipusat kota.
Namun yang sangat disayangkan kapasitas mall tidak berbanding lurus dengan luas mushola yang terdapat didalam mall tersebut kecuali BIP. B*C adalah mall yang sangat banyak pengunjungnya, tidak hanya akhir pekan, hari biasapun mall ini sangat dipenuhi oleh pengunjung, karena mall ini adalah pusat dijualnya beragam barang elektronik seperti hp, laptop dan tablet. Namun apa yang terjadi pada musholanya? Musholanya sangat sangat kecil dimana mushola wanita terdapat di basement 1 dan mushola pria terdapat di basement 2. Bukan hanya itu, yang namanya basement itukan tempatnya parkir mobil dan sangat bisa dirasakan bau asap kendaraan pekat terhirup, luas musholanya pun tidak lebih dari 1,5x2,5 M. Sangat tidak layak!
Sedangkan PV* memang mushola itu terdapat didalam mall yang ber-AC. Tapi masya Allah tempatnya sangat sempit dan tempat wudhunya menyatu dengan shalat, hanya terpisah kaca panjang 1 meteran dan tinggi 30cm. Bisa terbayangkan apa yang terjadi pada tempat shalat tersebut? Ya benar sekali BECEK! Udah mah tempatnya hanya memuat 8 orang (sesak) 4 kesamping 2 kebelakang, tempatnya becek lagi di shaf belakang. Alhasil hanya bisa digunakan untuk 4 orang.
Bukan hanya kedua mall tersebut yang menyediakan mushola sesempit dan tidak layak seperti itu, masih banyak namun 2 itu cukup menjadi contoh. Alangkah mirisnya mall seramai dan semewah itu memiliki mushola yang terpojok, sempit dan tidak layak. Betapa oknum pengusaha tersebut tidak menghargai kebutuhan seseorang dalam beribadah.
Namun tidak semua mushola mall seperti itu. Bisa dilihat mushola pada mall BIP, wihhhhh mantap gan! Luas, ac, bersih, nyaman! Ini adalah mushola dalam mall idola saya di Bandung! Kalau ada lomba mushola mall terlayak setiap tahun pasti BIP menang terus! Seharusnya pemerintah selalu mengadakan lomba mushola mall terbagus dan terindah setiap tahun agar setiap mall berlomba2 memperindah musholanya.
Bukan hanya itu, saya mengusulkan kepada pemerintah daerah atau pemerintah pusat agar dibuat peraturan tentang pebandingan kapasitas mall dan luas mushola. Contoh apabila kapasitas mall 1000 orang setidaknya luas mushola cukup untuk shalat 150 orang. Karena bila kapasitasnya hanya untuk 50 orang dan misal semua orang dari 1000 orang muslim, maka akan terjadi 20x pergantian orang shalat. Dan bila 1 kali shalat 10 menit maka yang dibutuhkan agar semua jamaah kebagian shalat adalah 200 menit/3 jam lebih. Berarti untuk kapasitas 1000 orang pengunjung dengan luas mushola yang cukup untuk shalat 50 orang, tidak cukup. Karena magrib saja waktunya hanya sejam sedangkan butuh waktu 3jam lebih untuk kapasitas mushola 50orang agar semua orang kebagian shalat. Ya dikira-kira saja berapa perbandingan seharusnya dari itung-itungan diatas bila dikaitkan dengan realita. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seharusnya pemerintah paham orang Islam itu sehari shalat 5 kali dan bila kita memiliki kepentingan minimal 2 jam di mall maka kemungkinan besar waktu itu melewati waktu shalat. Bila musholanya sempit, dan tidak layak sehingga membuat maaf malas orang untuk shalat yang berdosa siapa? Pelaku, pemerintah, atau pengusaha mall tersebut?

si JahiL (Sampah)

Jahil sedang berjalan menuju kampusnya dengan menggunakan almamater, lalu seorang anak yang kebetulan aktivis lingkungan hidup menghampirinya.

Anak SMA : kak maaf lain kali jangan buang sampah sembarangan ya...

Sambil mengembalikan bungkus gorengan yang dia buang seenak jidatnya tadi

Jahil : EMANG KENAPA KALAU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN? YANG LAIN JUGA GAK APA2, TUH BUKTINYA BANYAK SAMPAH DIMANA2, TOH GAK ADA UNDANG-UNDANG YANG MELARANG UNTUK GA BUANG SAMPAH SEMBARANGAN JUGA!!!

Anak SMA : Katanya mahasiswa?!?! Udah tau salah malah marah!!! (pasti masuk kuliahnya nyogok!) udah tau buang sampah sembarangan selain tidak enak dilihat bisa menyebabkan penyakit, banjir, dll. MASIH TANYA KENAPA?! T_T

NATO Organisasi Penjajah! (Khadafi dan Ratko Mladic)

Oleh. Arif Rahman Pradana



Masih teringat dengan jelas bagaimana Khadafi di gempur dengan hebatnya oleh tentara gabungan Uni Eropa NATO. Ratusan rudal tomahawk diluncurkan untuk menghancurkan pundi-pundi kekuatan Kahadafi. Khadafi memang salah karena memerintahkan pembunuhan terhadap para demonstran yang mengganggu permerintahannya, bahkan ia menghargai 12ribu dolar untuk setiap demonstran yang terbunuh, bukan hanya itu dia juga memerintahkan menembak mati 130 tentaranya yang menolak menembaki demonstran. Hingga saat terakhir sekitar seribuan warga sipil meninggal dunia karena ulah Khadafi tersebut.
Namun bukan berarti NATO bisa seenaknya ikut melancarkan serangan udara dan serangan yang diluncurkan dari jarak jauh ke tanah yang dulunya berbendera hijau polos itu. Apa kepentingan NATO melancarkan serangan-serangan tersebut? Untuk kemanusiaan kah? Atau untuk merebut sumber-sumber minyak libya yang sangat melimpah. Dan memang banyak perbedaan pendapat diantara kita tentang hal tersebut. Namun untuk saya, dan yang saya percayai NATO melakukan tersebut tidak lain hanyalah untuk menjajah Libya dengan cara lain. Terbukti setelah kematian Khadafi NATO meminta ganti rugi atas serangan yang mereka lakukan sediri ke tanah Libya. (sumber) dan pandangan saya kedepan Libya mungkin akan membayar “hutang” atas serangan tersebut dengan menggunakan minyak!
Lain Khadafi lain Ratko Mladic. Pada tahun 1995 Ratko Mladic adalah tersangka utama atas pembunuhan massal/genosida massal umat muslim bosnia yakni yang tercatat sebanyak 8.340 yang sekarang terpampang dalam tugu memorial srebrenica. Saat itu ia menjadi komandan tentara serbia bosnia. Tidak seperti khadafi yang membunuh laki-laki dewasa yakni para demonstran itu, dibawah komando Ratko Mladic bahkan melakukan pembunuhan yang sangat kejam kepada anak-anak, wanita dan orang tua yakni dengan cara mereka disuruh lari kesungai lalu ditembaki. Betapa biadabnya apa yang dia lakukan! Tapi apa yang PBB atau NATO lakukan ketika itu terjadi? Hanya ada pasukan perdamaian PBB dan itupun mereka hanya menjaga para penduduk Srebrenica dan ketika penyerangan dilakukan oleh tentara Mladic mereka tidak melakukan apa-apa, saya pernah melihat sendiri Videonya. Bahkan warga Bosnia menyebut mereka dengan Anjing pemalu karena tidak berani berbuat apa-apa. Mana NATO dan Amerika yang katanya polisi dunia, dan selalu melakukan intervensi bahkan invasi. Kenapa hanya di negara asia dan negara muslim mereka berani terlibat perang? (Vietnam, Afganistan, Irak, Libya) kemana mereka? Maka saya katakan ketidakadlian sudah jelas terlihat! Dan yang harus diketahui Ratko Mladic baru resmi dinyatakan tertangkap 26 Mei 2011 lalu setelah buron 16 Tahun. Sedangkan Khadafi, Sadam Husein dan Oshama bin Laden diburu sampai kemanapun, bahkan Oshama diburu sampai ke pakistan, tapi apa yang mereka lakukan terhadap Mladic? Saat ini Mladic masih hidup dan bulak-balik masuk rumah sakit karena penyakit kankernya, sehingga dia belum sempat disidang di Mahkamah Internasional di den Haag!
Saya kutuk apa yang dilakukan Khadafi, Sadam Husein dan Oshama bin Laden dengan membunuh orang memberontak terhadapnya, membunuh suku tertentu, dan melakukan serangan pada 11 September 2001 (walaupun yang ini saya percaya hanya rekayasa, terbukti dari banyaknya artikel menjelaskan bahwa peristiwa 11 September itu rekayasa). Tapi apakah keadilan itu ada? Bila ada, kenapa ketika pembantaian umat muslim bosnia mereka hanya diam saja? kenapa si Mladic itu tidak diperlakukan sama dengan mereka? (diburu dibunuh) terus apa kabar dengan Israel yang sampai saat ini terus memburu warga Palestina? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus kita lakukan untuk menegakan keadilan? tolong beri saya jawaban!