Kebijakan Larangan impor film Hollywood

Oleh. Arif Rahman Pradana


Photobucket


kebijakan yang baru muncul diawal tahun ini yang awalnya dilatarbelakangi oleh pemerintah berencana menambah beban biaya film asing yang ingin masuk ke Indonesia. mengakibatkan pihak 21 Cineplex memutuskan tidak menayangkan film hollywood ke Indonesia beberapa waktu kemarin. menurut saya sebenarnya apabila pemerintah berniat menaikan tarif impor itu merupakan hal yang wajar berkenaan dengan "film impor itu pajaknya cuma Rp 2 juta untuk satu kopi. Sementara film nasional misalnya dengan biaya produksi Rp 5 miliar justru kena pajak bisa Rp 500 juta," tutur Deddy. Jika satu film impor membuat 25 kopi, maka film impor tersebut hanya terkena pajak sekitar Rp 50 juta saja. Angka ini sangat jauh lebih murah dibanding kebijakan film impor di Thailand. Di Thailand, film impor dikenakan pajak 30 juta per kopi.

itu sebagai contoh hitung2an tentang biaya perpajakan yang dikenakan kepada produsen film nasional dan importir. jadi sebenarnya bila pemerintah menaikan tarif impor film itu merupakan hal yang seharusnya dilakukan agar produsen film nasional bukan malah menjadi anak tiri di negerinya sendiri.

pihak 21 Cineplex seharusnya dewasa menganggapi kebijakan pemerintah tersebut dan mencari solusi lain BUKAN menghentikan penayangan film hoolywood karena pajaknya naik! padahal masih ada opsi lain selain menghentikan penayangan film box office misal dengan memberlakukan perbedaan tiket film nasional dan film asing. tiket film asing bisa lebih mahal dibanding film nasional dll.

Photobucket

Photobucket

produsen film nasional juga seharusnya meningkatkan kualitas film mereka, jangan hanya film hantu porno yang banyak diproduksi, tapi film2 dengan nilai edukasi yang tinggi atau dengan esensi yang bagus harus banyak diproduksi. saya heran sebagai negara yang dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia, perfilman indonesia malah mengundang banyak sekali artis porno dari luar negeri untuk bermain film horor di Indonesia yang filmnya juga sangat TIDAK MUTU! ini harus di tiadakan! dan hendaknya penonton juga mulai cerdas memilih film. mungkin para produsen film yang membuat film horor dengan parade porno menjamur juga itu disebabkan oleh banyaknya minat dari masyarakat tentang film tersebut dan akhirnya mereka (produsen film horor porno) mendapatkan profit yang tinggi.
maka mulailah tidak menonton film tersebut agar film horor porno mati dari peredaran di layar lebar indonesia.

Photobucket
masih banyak film2 nasional yang baik bahkan sangat baik untuk menjadi pilihan menonton seperti film: alangkah lucunya negeri ini, laskar pelangi, catatan si boy, serigala terakhir, ayat-ayat cinta, dll. ayo produsen film nasional jangan hanya mementingkan profit atau keuntungan semata tapi didik masyarakat dengan memproduksi film yang berkualitas!

Photobucket
saya sebagai salah satu penggemar film box office merasa kecewa dengan keputusan 21 cineplex yang lalu menghentikan penayangan film Hollywood. karena banyak film yang bagus seperti pirates of caribbean on stranger tides terlewat saya tonton karena keputusan ini