MEMBAHAGIAKAN TIDAK SELAMANYA BAIK

Oleh. Arif Rahman Pradana



Media beberapa pekan lalu sibuk memberitakan perkataan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) "Bajingan". Saya sih setuju saja dengan perkataan itu, mengingat banyak hal yang dilakukan pelajar saat ini sudah melewati batas! Seperti, tauran. Tauran pelajar saat ini sudah menggunakan benda tajam seperti pisau, celurit, samurai. Melawan musuh dengan keroyokan. Tidak jantan! kalau berkelahi satu lawan satu dan tidak menggunakan senjata itu baru jantan! Tapi lebih jantan lagi apabila pelajar tersebut bisa menahan amarahnya dan tidak berkelahi.  Rasulullah S.A.W. bersabda, “Orang yang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan lawannya. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.)

Peran orang tua disini sangat menentukan. Pada dasarnya anak menjadi apa dan ingin dijadikan apa bisa di atur. Sepertihalnya sekolah yang selalu unggul tim bola basketnya, peran sentral terdapat pada seorang pelatih, selain bakat pemain. Seorang anak juga bisa di jadikan baik bila orangtuanya mendidiknya demikian. karena semua anak dilahirkan dalam kondisi sama, setelah itu tinggal bagaimana orang tua ingin menjadikan anak seperti apa.

Maka menjadi orang tua itu sebenarnya tidaklah mudah, selain persiapan materi, yang terpenting juga persiapan lain. Seperti mental, keimanan, ilmu, dsb. Menjadi ayah yang menyangi anaknya memang penting. tapi lebih penting bagaimana menjadi ayah yang dapat mendidik anaknya menjadi baik. Dan pendidikan yang terbaik itu dengan cara memberikan contoh yang baik pula. Oleh karena itu untuk menghasilkan anak yang baik, orang tua harus telebih dulu menjadi baik. itu tidak mudah dan tidak sulit juga sebenarnya.

Kadang rasa sayang disalah artikan. Apapun kemauan anak dituruti, padahal tidak demikian. Sebenarnya bila sayang kepada anak, lebih sulit menolak kemauan/ kemanjaan anak untuk mendidik daripada menurutinya. Orangtua pasti tidak senang melihat anaknya tidak bahagia. Lebih baik menunda kebahagaiaanya sekarang untuk kebahagiaan yang akan lebih dirasakannya nanti ketika dewasa.

Orangtua salah satu murid yang membajak kopaja 165 jurusan lebak bulus - tanah abang, mengirimkan sms kepada Ahok "Bapak kejam pecat anak saya". Orang tua murid itu mungkin kasihan kepada anaknya yang dikeluarkan dari sekolah. Dia tidak tega melihat anaknya malu oleh karena itu mengirim sms demikian kepada Ahok. Sebenarnya yang kejam itu adalah orangtuanya. Dengan pembelaan orang tua terhadap anak yang telah melakukan tindak kejahatan, anak tidak akan merasakan  jera dan bisa mengulangi kembali, bahkan lebih buruk dari itu.

Jadi kepada para orang tua, membahagiakan anak itu tidak selamanya baik. yang terbaik itu bagaimana menjadikan anak kita menjadi pribadi baik dengan pendidikan (kususnya pendidikan emosional dan spiritual karena formal sudah terlalu banyak di sekolah). Dan kepada para anak termasuk saya, bisa jadi orang tua sudah sering mengorbankan perasaannya menolak permintaan untuk kebaikan kita. maka jangan berburuk sangka pada mereka.