Sibsidi BBM bagi saya akan selalu salah

Oleh. Arif Rahman Pradana

Bermula dari isu pemanasan global yang berkembang pada dekade ini, saya menyimpulkan salah satu penyebab perubahan iklim global adalah meningkatnya polusi udara di atmosfir bumi. Penyumbah polusi terbesar selain kebakaran hutan dan industri adalah kendaraan bermotor. Dari data yang saya dapatkan dari sebuah jurnal ilmiah, di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya  berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga,  pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll.

Manusia tidak bisa seutuhnya bergantung pada energi yang tidak ramah lingkungan dan bila dipergunakan terus menerus akan habis. Bumi saat ini sudah cukup panas untuk terus menerima polusi. Dahulu ketika saya kecil hampir setiap hari bermain layangan di tengah hari tidak menimbulkan dampak yang berarti bagi kesehatan. Namun sekarang, seharian saja dibawah terik matahari berdampak besar. Kulit memerah, perih dan mengelupas. 

Subsidi BBM membuat masyarakat terlena, karena harganya yang murah itu membuat konsumsi terus meningkat dari tehun ke tahun. Indonesia saat ini mengalami defisit neraca perdagangan, hal itu sebagian besar disebabkan karena impor migas Indonesia lebih tinggi daripada ekspor. Tapi untuk saat ini bukan itu yang ingin saya bahas.

Penemuan energi altertanif itulah poin yang ingin saya tekankan dalam tulisan ini. Dengan rendahnya harga BBM maka masyarakat tidak merasa perlu dikembangkan energi alternatif. Sehingga penemuan-penemuan teknologi baru yang menggunakan energi alternatif cenderung di acuhkan bahkan di pandang sebelah mata. Ricky Elson penemu mobil listrik selo sampai saat ini belum memperoleh izin dari kemenristek dan kementrian perhubungan. Memang miris "orang pintar jarang dihargai di negeri sendiri" sendari dulu masih mendarah daging di Republik ini.

Coba bayangkan bila pengembangan mobil listrik ini di dukung penuh oleh pemerintah, seberapa besar dana yang akan kita bisa hemat, seberapa besar polusi yang bisa di kurangi, dan bila teknologi ini di mulai dari sekarang bukannya tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara produsen mobil listrik yang dibutuhkan dunia masa depan.

"Semakin awal memulai, semakin awal memahami masalah, semakin awal menemukan solusi, semakin awal bisa berinovasi"

0 komentar: