Oleh. Arif Rahman Pradana
Bayangkanlah andai Indonesia Palestina…. Bayangkanlah ketika Mereka (Israel) menembaki rumah kita sedang di dalamnya ada anak atau adik kita… saudara kita terbunuh. Situasi kacau, tak ada listrik, air bersih, tempat untuk tinggal dimana sedang musim dingin, tak ada makanan, tak ada obat”an… bayangkanlah!!! Bila itu terjadi di Indonesia!!!! Terjadi pada rumah” kita, sekolah, masjid rumah sakit dihancurkan… Tidak lagi terpikir, bagaimana kuliah saya, bagaimana kerjaan saya, bagaimana saya mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga saya, bagaimana janjai saya dating ke pesta. Satu hal yang terjadi berlindung di dalam rumah, dan yang terpikir adalah bagimana nasib keluarga saya dirumah (ketika serangan itu trjadi saya berada di kantor, bagaimana keadaan anak saya yang pada saat serangan terjadi sedang bermain, bagimana keadaan suami saya yang pada saat serangan terjadi ia berada di kantor, apakah besok sya masih bias berjumpa dengan keluarga saya, apakah saserangan itu nanti akan menyerang rumah saya??
Seperti sebuaah bait puisi yang di buat oleh seorang penyair “ kematian, Giliran siapa?”
Kita akan merasa terkhiananti oleh umat muslim!! Bukankan tertulis Al-Quran bahwa muslim itu bersaudara. Tegakah kalian melihat saudara kalian di bantai? Lalu dalam sebuah hadist juga tertulis, “Muslim itu bagikan satu tubuh”, lalu dalam hadist lain “bila seorang muslim ketika bangun tidur tidak mengingat saudaranya maka ia bukanlah umatKu”. Kita pasti akan merasa terkhianati, Dimana mereka? Dimana para pemimpin negara” muslim, dimana mereka? Dimana tentara Iran? dimana tentara Yordania? dimana tentara saudi arabia? dimana tentara mesir? dimana tentara yaman? dimana tentara oman? Dan sesungguhnya bahkan merekapun mengkhianati Rassullullah, mengkhianati Agamamu ya Allah, mengkhianati Islam. Dan anak” yang meninggal dalam perangpun nanti akan bersaksi di hadapan Allah, bahwa ummat Islam telah mengkhianati kami.
0 komentar:
Posting Komentar